Hepatitis B
Rabu, 04 Oktober 2017
Penyakit Hepatits B merupakan salah satu penyakit yang dapat menyerang bagian organ tubuh manusia seperti organ hati / liver yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Jenis penyakit ini biasanya dapat menular akibat adanya kontak cairan melalui transfusi darah, atau bisa juga karena penggunaan jarum suntik, bisa juga melalui hubungan intim. Jika penyakit hepatitis B tersebut dibiarkan, maka akan mengakibatkan kerusakan hati, sirosis (pengerasan hati), dan kanker pada hati.
Banyak faktor yang mengakibatkan seseorang dapat terkena virus hepatitis B, serta kondisi yang dapat meningkatkan resiko tertularnya penyakit hepatitis B :
1.Pengguna narkoba bergantian menggunakan jarum suntik
2.Penderita HIV
3.Memiliki pasangan yang terinfeksi hepatitis B
4.Penderita diabetes
5.Memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan darah atau cairan lain dari tubuh manusia
6.Bayi yang baru lahir dari ibu yang menderita hepatitis B
7.Orang yang sering berganti pasangan, orang yang berhubungan dengan sesama jenis, dan orang yang menderita penyakit kelamin
Dari penjelasan tentang penyakit hepatitis B di atas dapat kita simpulkan bahwa penyakit hepatitis B sangat perlu untuk kita tangkis atau wajib kita hindari, supaya kondisi tubuh kita dan orang – orang di sekitar kita tetap sehat. Oleh karena itu kita perlu mengantisipasi penyakit hepatitis B dengan cara melakukan vaksin hepatitis B. Sebelum kita bahas tentang vaksin hepatitis B, sebenarnya program imunisasi vaksin sudah diterapkan oleh pemerintah Indonesia untuk mencegah berbagai penularan penyakit yang menyerang tubuh manusia. Program imunisasi sendiri sebenarnya sudah dijalankan sejak usia bayi hingga masuk usia sekolah. Antibodi yang terbentuk setelah dilakukan imunisasi tersebut sangat bermanfaat untuk melindungi tubuh dari serangan berbagai virus penyakit di kemudian hari.
Untuk cara imunisasi sendiri dilakukan dengan berbagai cara, ada yang dengan cara di suntik, dimasukkan kedalam mulut, dan ada juga yang disemprotkan ke dalam mulut atau hidung. Untuk imunisasi sendiri biasanya juga memiliki efek samping , namun tidak jarang efek samping tersebut juga tidak terasa oleh masing – masing orang, tergantung kekebalan tubuhnya. Berikut beberapa efek samping yang diakibatkan imunisasi :
1.Nyeri atau bekas suntukan berwarna merah
2.Demam
3.Mual
4.Pusing
5.Hilang nafsu makan
6.Untuk efek samping yang tergolong parah yaitu : kejang dan reaksi alergi
Oleh sebab itu imunisasi wajib dilakukan, sehingga di kemudian hari kita tetap kebal terhadap virus – virus atau bakteri yang menyerah tubuh kita. Untuk hepatitis B sendiri dapat dilakukan di dokter umum atau juga di puskesmas terdekat tergantuk stok persediaan untuk vaksin hepatitis B, untuk proses vaksin hepatitis B biasanya dilakukan bertahap selama tiga kali untuk proses vaksinasi sempurnanya. Untuk pengalaman saya sendiri terkait vaksin hebatitis B tahap pertama biasanya dilakukan ketika kita sudah benar – benar fit, baik dari segi kondisi tubuh tidak demam, tidak lagi kelelahan, sehingga tubuh kita siap untuk dilakukan vaksin hepatitis B. Untuk tahap vaksin hepatitis B yang pertama saya dilakukan setelah makan siang, dan cara vaksinasinya disuntukkan ke bagian lengan tangan sebelah kiri, untuk efek samping yang terasa setelah dilakukan tahap 1 vaksin hepatitis B hanyalah rasa nyeri dibagian yang disuntik, untuk pusing mungkin sedikit terasa, tapi tidak begitu mengganggu aktivitas pekerjaan saya. Karena untuk vaksin hepatitis B yang saya terima, berasal dari medik perusahaan saya, untuk vaksin tahap ke dua informasi yang saya terima setelah vaksin hepatitis B tahap pertama selesai, akan dilakukan awal bulan depan, yaitu 1 bulan lagi setelah tahap 1 vaksin hepatitis B, untuk tahap ke tiga vaksin hepatitis B ada 2 versi yaitu bisa dilakukan 2 bulan kemusian setelah proses vaksin hepatitis B tahap 1 atau bisa juga 6 bulan kemudian setelah tahap 1 vaksin hepatitis B.
Dari pengalaman vaksin hepatitis B yang saya terima, semoga dapat sedikit memberikan informasi terkait apa itu hepatitis B dan apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi virus hepatitis B.