Modul Hitachi EX1200-6
Kamis, 01 Agustus 2019
Berikut ini merupakan spesifikasi teknis Hitachi EX 1200-6
Model Code EX1200-6
Engine Gross Power 567 kW (760 HP)
Operating Weight
- Backhoe 111 000 kg
- BE-front 112 000 kg
- Loading Shovel 114 000 kg
Backhoe Bucket
- SAE, PCSA Heaped 5.2 – 6.7 m3
- CECE Heaped 4.6 – 5.9 m3
Loading Shovel Bucket Heaped 5.9 – 6.5 m3
Maintenance Unit Hitachi EX1200-6
Maintenance secara definitive berarti suatu kegiatan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan tidak normal, sehingga mencapai batas umur yang direkomendasikan oleh pabrik.
Kerusakan akibat kesalahan maintenance menduduki posisi tertinggi yaitu :
- 41% : Kesalahan pada periodic maintenance
- 31% : Kesalahan pada daily inspection
Dengan demikian, total porsi kesalahan dalam maintenance sebesar 72%
Kegiatan maintenance meliputi pekerjaan berupa :
- Pengecekan (check)
- Penggantian (replace/change)
- Penyetelan (adjustment)
- Perbaikan (repair)
- Pengetesan (test performance)
Maintenance dilakukan bertujuan untuk :
- Supaya suatu alat atau unit selalu dalam keadaan siap pakai (high availability)
- Supaya suatu alat atau unit selalu dengan kemampuan prima dan berdaya guna tinggi (best performance)
- Supaya pengeluaran untuk biaya perbaikan alat menjadi lebih hemat (reduce repair cost)
Preventive maintenance
Adalah perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan pada unit
System & Controller
Secara Baris Besar Controller dipasang sebagai pengontrol masing-masing operasi, setiap controller dihubungkan memakai CAN (Controller Area Network) untuk bisa ditampilkan pada monitor unit di kabin atau memonitor semua kondisi machine termasuk engine.
Secara Baris Besar Controller dipasang sebagai pengontrol masing-masing operasi, setiap controller dihubungkan memakai CAN (Controller Area Network) untuk bisa ditampilkan pada monitor unit di kabin atau memonitor semua kondisi machine termasuk engine.
MC (MAIN CONTROLLER)
Fungsi Umum adalah Signal dari sensor dan switch dikirim ke MC, membentuk informasi dari ECM, DLU, ICF dan monitor unit dikirim ke MC melalui CAN.
ECM menerima signal dari engine control dial langsung, pada saat yang sama MC menerima untuk back up. MC mengirim signal ke ECM untuk mengontrol engine fast idle speed dari input power mode signal dan travel operation signal. MC mengaktifkan solenoid valve unit dan pump control solenoid valve untuk mengontrol pump dan valve
MC mengontrol beberapa fungsi, yaitu :
1. Engine Control
a. Power Mode Control
b. Travel Mode Control
c. Auto-Idle Control
2. Pump Control
a. Pump Flow Rate Control
b. Speed Sensing Control
c. Output Power Control
d. Engine Protection Control
e. Overheat Prevention Control
f. Swing /Boom Priority Selection Control
g. Fan Pump Flow Rate Control
h. Pump Learning Control
i. Swing Make-Up Assist Control
j. Attachment Mode Control (Optional)
3. Valve Control (Solenoid Valve Unit)
a. Pressure Rising Selection Control When Traveling
b. Heavy Lift Control
c. Travel Motor Displacement Angle Control
d. Boom Mode Control
e. Boom Flow Rate Control Valve Control
4. Others Controls
a. Auto-Lubrication Control
b. Rear Monitoring Display Selection Control
c. Wiper / Washer Control
d. Level Check Control
e. Pump Transmission Oil Pressure Alarm Control
f. Step Light Control
g. Buzzer Control
h. Travel Alarm Control( Optional)
i. Work Mode Control( Optional)
j. Ladder Alarm Control (Optional)
ECM (ENGINE CONTROL MODUL)
Fungsi umum adalah ECM menerima signal dari sensor dan MC kemudian memproses dan melakukan beberapa kontrol operasi.
ECM mengontrol hal berikut :
1. Engine Control Dial Control
2. Fuel Injection Control
3. Low Temperature Start Control
4. Diagnosing Tools
DLU (DATA LOGGING UNIT)
Fungsi umum :
1. Monitoring System Monitoring
2. Operating Hour Control
3. Taking-In Basic Data
4. Warning Detection
5. Operating Condition Detection
6. Service Tool Communication
7. Parameters Setting
8. MMS Communication (Optional)
9. Satellite Communication (ORBCOMM) Optional
ICF (INFORMATION CONTROLLER)
Fungsi umum :
1. Operating Hour Control
Internal clock terpasang untuk ICF kemudian mengirim data pada internal clock menuju monitor unit melalui CAN bus line.
2. Fault Code Display
ICF menampilkan fault code yang dikirim dari MC dan monitor unit melalui CAN bus line ke Dr. ZX
ENGINE CONTROL
Engine control dial
Mengontrol kecepatan engine sesuai dengan sudut putaran engine control dial
Operasi :
Engine control dial mengirimkan signal ke ECM sesuai dengan jenis operasi
ECM mengaktifkan electronic injector sesuai respon signal dan mengontrol kecepatan engine
E MODE CONTROL
Bertujuan untuk menurunkan engine maksimum speed ke 1600 rpm dengan maksud untuk mengurangi konsumsi bahan bakar dan kebisingan.
P MODE CONTROL
Bertujuan untuk mengatur kecepatan maksimum engine pada rated speed 1800 rpm dengan maksud dipakai untuk operasi normal.
H/P MODE CONTROL
HP mode control tidak membatasi kecepatan engine, saat engine output tidak mencukupi maka pump delivery flow rate dirubah sesuai dengan engine speed sehingga engine output bisa dipakai dengan efisien.
AUTO IDLE CONTROL
Mengurangi engine speed saat semua pilot control lever diposisikan netral dengan auto idle switch ON, sehingga fuel consumption dan kebisingan bisa dikurangi.
TRAVEL MODE CONTROL
Menurunkan engine maksimum speed ke 1800 rpm dan menurunkan travel speed saat traveling pada HP mode dimaksudkan untuk proteksi travel motor.
PUMP CONTROL
Pump Flow Rate Control
Membuat main pump menyalurkan sejumlah oli yang diperlukan untuk actuator sesuai gerakan pilot control lever
Note :
Saat menurunkan boom, boom bergerak cepat di akibatkan berat dari boom serta boom regenerative valve operation.
Sehingga saat menurunkan boom main pump delivery flow rate tidak meningkat
Speed Sensing Control
Mengontrol pump delivery flow rate sesuai dengan perubahan engine speed dan pemakaian engine output power secara efisien ( engine stall bisa dihindarkan saat machine di operasikan pada kondisi tertentu seperti operasi di ketinggian)
Output Power Control
Mengontrol tiap-tiap main pump delivery flow rate sehingga pembagian pump driving torque sama rata untuk main pump 1, 2 dan 3 agar tidak melebihi engine output torque dan membuat engine output power menjadi efisien.
Engine Protection Control
Dimulai saat ECM mendeteksi kerusakan dan mengurangi pump flow rate dan pump driving torque, sehingga engine load berkurang dan kerusakan bisa dicegah.
Overheat Protection Control
Mengurangi maksimum flow rate dan driving torque pada main pump saat coolant temperatur dan hydraulic oil temperatur pada nilai spesifikasi atau lebih untuk mengurangi engine load dan mencegah overheating.
Swing /Boom Priority Selection Valve
Saat operasi swing/boom raise dan swing/arm roll out, swing/boom priority selection control merubah keseimbangan speed swing dan boom raise atau swing dan arm roll out dengan merubah pump delivery flow rate sesuai dengan posisi swing/boom priority selection switch
Pump Learning Control
Sistem kontrol otomatis sehubungan antara current dan regulator pressure saat operasi pump control solenoid valve sebagai dasar kontrol pompa.
Nilai pembelajaran di aplikasikan untuk mengontrol sudut displacement pompa
1.Posisikan Switch On
2.Running Engine
3.Posisikan Fast Idle
4.Auto Idle Switch Off
5.Power Mode Switch (HP Mode)
6.Lever Netral
7.Pilot Shut Of Lever (Lock Position) Hydraulic Temperature : (45-55°C)